MAKALAH SISTEM
PEREKONOMIAN
LIBERAL DAN SOSIALIS
Di Susun Oleh
Desika Sofianti
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Dengan makalah yang berjudul Sistem
Perekonomian Liberal dan Sosialis, saya menyusun makalah ini sebagai
tugas, dan bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang Sistem
Perekonomian liberalis dan sosialis.
Harapan saya semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan informasi bagi para pembaca. Saya menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya butuhkan agar saya
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik.
Jakarta, 2 Mei 2015
Penyusun
Desika Sofianti
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut kamus bahasa Indonesia modern,
sistem mempunyai arti sekelompok dari pendapatan peristiwa yang di susun dan di
atur baik-baik. Atau cara,metode yang teratur untuk melakukan sesuatu. Setiap
sistem memiliki tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang
biasa di sebut bagian,unsure dan komponen.
Sistem berasal dari kata “systÄ“ma”
(dalam Bahasa Yunani) yang mengandung arti “keseluruhan dari bermacam-macam
bagian“. Pengertian sistem menurut beberapa ahli:
L. James
Havery
“Menurut dia sistem adalah prosedur
logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan
satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan
dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan“
C.W.
Churchman.
“Menurutnya sistem adalah seperangkat
bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan”
Sistem ekonomi adalah suatu
proses penerapan yang saling behubungan dan berinteraksi yang dikembangkan oleh
masyarakat dengan ciri dan identitas tersendiri. Sistem perekonomian Indonesia sudah
terjadi pada awal peradaban manusia. Orang-orang sudah melakukan kegiatan
ekonomi dalam hal produksi, hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau
kelompoknya saja. Dengan kata lain saat itu orang-orang belum terlalu berpikir
untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lain atau dengan orang yang tidak
di kenal. Walaupun orang-orang itu harus berhubungan untuk memperoleh barang
lain itu di sebut dengan barter, untuk kepentingan masing-masing orang. Barter
mempunyai arti perdagangan dengan jalan tukar menukar barang.
Dengan semakin bertambahnya jumlah
manusia beserta kebutuhannya maka sangat di perlukan sistem perekonomian yang
bisa mengatur dan merencanakan. Supaya sistem perekonomian lebih teratur dan
terencana.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, kita dapat
menyimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem perekonomian liberalis dan
sosialis?
2. Apakah sistem liberalis dan sosialis dianut oleh
sistem perekonomian di Indonesia?
Tujuan
1. Mengetahui dan memahami bagaimana sistem ekonomi liberal dan sosialis
2. Untuk mengetahui contoh praktek perekonomian liberal dan sosialis
1. Mengetahui dan memahami bagaimana sistem ekonomi liberal dan sosialis
2. Untuk mengetahui contoh praktek perekonomian liberal dan sosialis
PEMBAHASAN
SISTEM PEREKONOMIAN LIBERALIS
Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi
liberal/kapitalis disebut juga sistem ekonomi pasar yaitu sistem ekonomi dimana
pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar. Sistem ekonomi ini menghendaki
adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap
individu diakui keberadaannya dan mereka bebas bersaing. Dilain pihak,
pemerintah tidak boleh ikut campur dalam kegiatan ekonomi. Pemerintah hanya
bertugas melindungi, menjaga, dan memberi fasilitas agar setiap individu dapat
menjalankan hal dan kebebasannya dengan sebaik-baiknya.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal:
1. Menerapkan sistem
persaingan bebas
2. Adanya pengakuan
terhadap hak individu
3. Setiap individu
bebas memiliki barang dan alat-alat produksi
4. Kedaulatan konsumen
dan kebebasan dalam konsumsi
5. Motif mencari
laba terpusat pada kepentingan sendiri
6. Peranan modal
sangat penting
7. Peranan
pemerintah dibatasi
Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal:
1. Setiap orang
bebas menentukan perekonomian sendiri
2. Setiap orang
bebas memiliki alat produksi sendiri
3. Kegiatan ekonomi
lebih cepat maju karena persaingan
4. Produksi
didasarkan kehan masyarakat
Kelemahan Sistem Ekonomi Liberal:
1. Menimbulkan
penindasan terhadap manusia lain
2. Pengusaha yang
bermodal kecil akan semakin tersisih
3. Menimbulkan
monopoli sehingga merugikan masyarakat
4. Dapat menciptakan
kesenjangan yang terjadi antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin
5. Renta terhadap
krisis ekonomi
Sistem ekonomi liberal
banyak diterapkan di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Contoh Negara
yang menerapkan sistem ekonomi liberal yaitu Belanda, Inggris, Prancis, Swedia,
dan Jerman.
SISTEM PEREKONOMIAN SOSIALISME
Sistem Ekonomi Sosialis
Sosialis
adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar
kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur
tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata
kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik,
telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya.
Dalam
sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan
dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur
berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.
Ciri-ciri Sistem
Ekonomi Sosialis:
·
Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme):
1.
Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial,
sedang individu-individu fiksi belaka.
2.
Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu)
dalam sistem sosialis.
3.
Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan,
pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
4.
Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi
semuanya diatur oleh negara.
5.
Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan
kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis).
6.
Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan
kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis).
·
Peran pemerintah sangat kuat
·
Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
Kelemahan
Sistem Ekonomi Sosialis:
1. Sulit melakukan transaksi
Tawar-menawar sangat
sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya
dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan makanan sebanyak
dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga ditentukan
oleh pemerintah, oleh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih
disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oleh
mekanisme pasar.
2.
Membatasi kebebasan
Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri
sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnya dalam memperoleh kebebasan
berfikir serta bertindak, menunjukkan secara tidak langsung sstem ini terikat
kepada sistem ekonomi dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang
memaksanya bekerja seperti mesin.
3.
Mengabaikan
pendidikan moral
Dalam sistem ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai
tujuan ekonomi, sementara pendidikan moral individu diabaikan. Dengan demikian,
apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral
tidak diperhatikan lagi.
Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis:
1.
Disediakannya
kebutuhan pokok
Setiap warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk
makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta
tempat dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang
lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
2.
Didasarkan perencanaan
Negara
Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara
Yang sempurna, diantara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah
kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam System
Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.
3.
Produksi dikelola
oleh Negara
Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara,
sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk
kepentingan-kepentingan Negara.
KESIMPULAN
Dari
pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa sistem ekonomi liberal , akan
berdampak terjadinya ketimpangan
ekonomi, kesemena-menaan dan kesenjangan sosial. Yang kaya akan semakin menjadi
kaya sedangkan yang miskin akan semakin menjadi miskin karena tidak adanya
pemerataan ekonomi di seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
Sedangkan,
sistem ekonomi sosialis lebih baik daripada sistem ekonomi liberal karena
seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh
pemerintah secara terpusat. Dan dapat memakmurkan masyarakatnya lebih
merata. Namun sistem sosialis ini pengaruh pemerintah lebih dominan dan dapat
disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
DAFTAR
PUSTAKA