Jumat, 01 Mei 2015

SISTEM PEREKONOMIAN LIBERAL DAN SOSIALIS

MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN
LIBERAL DAN SOSIALIS

Di Susun Oleh
Desika Sofianti


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Dengan makalah yang berjudul Sistem Perekonomian Liberal dan Sosialis, saya menyusun makalah ini sebagai tugas, dan bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang Sistem Perekonomian liberalis dan sosialis.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan informasi bagi para pembaca. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya butuhkan agar saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Jakarta, 2 Mei 2015
Penyusun
Desika Sofianti






PENDAHULUAN

Latar Belakang
Menurut kamus bahasa Indonesia modern, sistem mempunyai arti sekelompok dari pendapatan peristiwa yang di susun dan di atur baik-baik. Atau cara,metode yang teratur untuk melakukan sesuatu. Setiap sistem memiliki tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang biasa di sebut bagian,unsure dan komponen.
Sistem berasal dari kata “systÄ“ma” (dalam Bahasa Yunani) yang mengandung arti “keseluruhan dari bermacam-macam bagian“. Pengertian sistem menurut beberapa ahli:
L. James Havery
“Menurut dia sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan“
C.W. Churchman.
“Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan”

Sistem ekonomi adalah suatu proses penerapan yang saling behubungan dan berinteraksi yang dikembangkan oleh masyarakat dengan ciri dan identitas tersendiri. Sistem perekonomian Indonesia sudah terjadi pada awal peradaban manusia. Orang-orang sudah melakukan kegiatan ekonomi dalam hal produksi, hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompoknya saja. Dengan kata lain saat itu orang-orang belum terlalu berpikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lain atau dengan orang yang tidak di kenal. Walaupun orang-orang itu harus berhubungan untuk memperoleh barang lain itu di sebut dengan barter, untuk kepentingan masing-masing orang. Barter mempunyai arti perdagangan dengan jalan tukar menukar barang.

Dengan semakin bertambahnya jumlah manusia beserta kebutuhannya maka sangat di perlukan sistem perekonomian yang bisa mengatur dan merencanakan. Supaya sistem perekonomian lebih teratur dan terencana.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem perekonomian liberalis dan sosialis?
2. Apakah sistem liberalis dan sosialis dianut oleh sistem perekonomian di Indonesia?

Tujuan

1. Mengetahui dan memahami bagaimana sistem ekonomi liberal dan sosialis
2. Untuk mengetahui contoh praktek perekonomian liberal dan sosialis

PEMBAHASAN

SISTEM PEREKONOMIAN LIBERALIS
Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal/kapitalis disebut juga sistem ekonomi pasar yaitu sistem ekonomi dimana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar. Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaannya dan mereka bebas bersaing. Dilain pihak, pemerintah tidak boleh ikut campur dalam kegiatan ekonomi. Pemerintah hanya bertugas melindungi, menjaga, dan memberi fasilitas agar setiap individu dapat menjalankan hal dan kebebasannya dengan sebaik-baiknya. 

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal:
1.      Menerapkan sistem persaingan bebas
2.      Adanya pengakuan terhadap hak individu
3.      Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi
4.      Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
5.      Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri
6.      Peranan modal sangat penting
7.      Peranan pemerintah dibatasi

Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal:
1.      Setiap orang bebas menentukan perekonomian sendiri
2.      Setiap orang bebas memiliki alat produksi sendiri
3.      Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena persaingan
4.      Produksi didasarkan kehan masyarakat

Kelemahan Sistem Ekonomi Liberal:
1.      Menimbulkan penindasan terhadap manusia lain
2.      Pengusaha yang bermodal kecil akan semakin tersisih
3.      Menimbulkan monopoli sehingga merugikan masyarakat
4.      Dapat menciptakan kesenjangan yang terjadi antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin
5.      Renta terhadap krisis ekonomi

Sistem ekonomi liberal banyak diterapkan di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Contoh Negara yang menerapkan sistem ekonomi liberal yaitu Belanda, Inggris, Prancis, Swedia, dan Jerman.

SISTEM PEREKONOMIAN SOSIALISME

Sistem Ekonomi Sosialis

Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya.
Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis:
·                     Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme):
1.                  Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedang individu-individu fiksi belaka.
2.                   Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
3.                  Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
4.                   Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
5.                  Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis).
6.                   Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis).
·                     Peran pemerintah sangat kuat
·                     Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi

Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis:
1.      Sulit melakukan transaksi

Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga ditentukan oleh pemerintah, oleh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oleh mekanisme pasar.

2.      Membatasi kebebasan
Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnya dalam memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak, menunjukkan secara tidak langsung sstem ini terikat kepada sistem ekonomi dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
3.      Mengabaikan pendidikan moral
Dalam sistem ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidikan moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak diperhatikan lagi.

Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis:
1.      Disediakannya kebutuhan pokok
Setiap warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
2.      Didasarkan perencanaan Negara
Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna, diantara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.
3.      Produksi dikelola oleh Negara
Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.

KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa sistem ekonomi liberal , akan berdampak terjadinya ketimpangan ekonomi, kesemena-menaan dan kesenjangan sosial. Yang kaya akan semakin menjadi kaya sedangkan yang miskin akan semakin menjadi miskin karena tidak adanya pemerataan ekonomi di seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
Sedangkan, sistem ekonomi sosialis lebih baik daripada sistem ekonomi liberal karena seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Dan dapat memakmurkan masyarakatnya lebih merata. Namun sistem sosialis ini pengaruh pemerintah lebih dominan dan dapat disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA