Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel (tengah) berbincang dengan pedagang di Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang, Banten, Selasa (18/11) malam. Aksi blusukan tersebut dilakukan guna meninjau harga kebutuhan pokok serta melihat ketersediaannya pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Subsidi. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Kuala Lumpur, CNN Indonesia -- Pembentukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir 2015 tak hanya menciptakan banyak peluang ekonomi, tetapi juga menghadirkan sejumlah tantangan krusial bagi Indonesia agar tak hanya menjadi pasar.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel melihat sedikitnya ada delapan tantangan yang harus diatasi seluruh pemangku kepentingan di Tanah Air dalam waktu delapan bulan tersisa. Kedelapan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
- Konektifitas antar-wilayah yang masih rendah dalam mendukung lalu lintas barang dan jasa.
- Kompetensi sumber daya manusia terampil yang belum maksimal
- Infrastruktur yang belum memadai
- Konsentrasi industri dan kegiatan ekonomi masih terpusat di Pulau Jawa
- Daya saing suplai domestik relatif rendah
- Akses permodalan yang masih sulit dijangkau
- Regulasi pusat dan daerah yang belum singkron
- Ekonomi nasional masih bergantung pada komoditas primer dan hanya berorientasi pada pasar domestik
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar